400 tahun yang silam, setelah Galileo membeberkan hipotesanya bahwa bumi bukanlah pusat alam semesta, ia ditahan oleh Gereja dengan tuduhan menyebarkan ajaran sesat.
Beberapa abad telah berlalu, konsepsi Gereja telah mengalami perubahan besar, belakangan ini, tahta suci Vatikan baru saja menyelesaikan pertemuan 5 hari dengan para ilmuwan seluruh dunia yang berkumpul di satu ruangan untuk mendiskusikan kemungkinan dari eksistensi makhluk luar angkasa.
Jose Gabriel Funes, penanggung jawab Vatican Observatory menyatakan, mendiskusikan asal muasal kehidupan dan permasalahan eksistensi makhluk berjiwa lainnya di alam semesta, adalah sangat cocok, bahkan patut memperoleh perenungan serius.
30 lebih ilmuwan yang berasal dari AS, Prancis, Inggris, Swiss, Italia dan Chili, dengan berlatar belakang jurusan astronomi, ilmu fisika, biologi dan wilayah spesialisasi lainnya, juga termasuk umat non Katholik, telah bersama-sama mengikuti pertemuan tersebut. Chris Impey professor ilmu astronomi unversitas Arizona menyatakan, Vatikan mau tampil ke depan menyelenggarakan kongres tersebut adalah sangat tepat.
Ia selanjutnya mengatakan, ilmu pengetahuan dan agama sama-sama berasumsi bahwa kehidupan adalah eksistensi khusus di dalam alam jagad raya. Sementara itu para ilmuwan telah menemukan ratusan planet di luar sistem tata surya kita, Impey melanjutkan: "Barangkali pada beberapa tahun yang akan datang bisa menemukan keberadaan Alien."
Tahun lalu, pastor Funes memberitahu LOsservatore Romano tentang keyakinannya terhadap alien di alam semesta, bahkan keberadaan makhluk hidup yang lebih pintar sama sekali tidak bertolak-belakang dengan kepercayaan terhadap Tuhan. "Kita bagaimana mungkin memungkiri probabilitas berkembang-biaknya kehidupan di tempat lain?"
Ia menambahkan, "Ibarat bumi yang memiliki keberagaman hayati, Tuhan pun bisa saja mencipta makhluk hidup lainnya, bahkan makhluk hidup yang lebih pintar, ini sama sekali tidak bertentangan dengan kepercayaan kita terhadap Tuhan, kita tidak bisa membatasi kebebasan Tuhan dalam mencipta." Dan "Apabila kehidupan yang memiliki kecerdasan ditemukan, mereka adalah sebagian dari penciptaan Tuhan."
Ini bukan kali pertama Vatikan menyinggung tentang Alien, pada 2005 Vatikan juga pernah mengundang seorang peneliti kenamaan untuk mendiskusikan hal tersebut.
Pada abad-17, Gereja memandang bumi sebagai pusat alam semesta. Pada 1633, Galileo menyatakan bahwa bumilah yang mengelilingi matahari, maka lantas ia dituduh Gereja menyebarkan ajaran sesat. Sebelumnya di dahului peristiwa ahli filsafat Italia bernama Giordano Bruno yang telah dihukum bakar sampai mati oleh pernyataannya bahwa alam semesta memiliki banyak dunia, maka Galileo terpaksa menarik kembali teorinya dan ia disekap dalam tahanan rumah.
Semenjak peristiwa Galileo tersebut, Gereja lantas dianggap bermusuhan dengan ilmu pengetahuan, beberapa Paus yang menjabat akhir-akhir ini, semua berusaha meredam tuduhan tersebut. Pada 1992, Sri Paus Johannes II mengumumkan, pengadilan Gereja terhadap ahli astronomi pada masa yang silam adalah sebuah kesalahan, akhirnya Galileo memperoleh rehabilitasi, hubungan Gereja Roma dan kalangan ilmu pengetahuan pun mengalami perubahan signifikan.
Vatican Observatory didirikan pada 1891 oleh Sri Paus Leo XIII, ia berkantor di Castel Gandolfo, tempat peristirahatan Sri Paus yang terletak di tepi danau sebuah kota kecil di luar Roma, bersamaan itu ia juga melakukan penelitian di observatorium universitas Arizona. Selama hidupnya ia telah bekerja keras dalam menjembatani kesenjangan antara kepercayaan iman dan ilmu pengetahuan. (Ye Enjie/The Epoch Times/whs)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar